Pada cocoa dryer lama, pemakaian bahan bakar kayu sebesar 3 m3/ton kakao kering. Sedangkan pada cocoa dryer baru, pemakaian bahan bakar kayu sekitar 1,3 m3/ton kakao kering.
Gambaran desain sebagai berikut :
Konstruksi tungku dibuat dengan ukuran 100×100 cm dan lebar pintu tungku 50×50 cm. Tungku menggunakan batu bata tahan api pada bagian samping dalam dan dilapisi plat mild steel ketebalan 8 mm pada bagian luarnya. Pada bagian atas tungku dipasang plat stainless steel yang berguna untuk mempercepat reaksi panas yang dihasilkan tungku.

Panas yang ada di bak pemanas berasal dari 2 sumber, yaitu panas induksi tungku dan panas langsung dari tungku. Panas hasil induksi tungku dihisap dan dihembuskan oleh blower ke bak pemanas. Panas langsung dari tungku disalurkan pada bak pemanas melalui pipa induk diameter 6? dan pipa 4? yang terpasang secara pararel di bawah plat perforasi.

Pada bagian ujung pipa pembuangan asap terpasang juga alat penghisap untuk menghembuskan asap keluar melalui cerobong asap. Pemakaian pipa pemanas dan blower ini dapat menghindari resiko terjadinya smooky.
Agar panas yang dihasilkan tungku lebih efektif, maka bagian bawah (kolong) bak pemanas dan dinding dilapisi plat aluminium/besi ketebalan 0,8-1 mm. Pemasangan plat dimaksudkan agar tidak terjadi penguapan air dari lantai dan kebocoran udara panas.

Jadi deh…….
Selamat atas blog barunya, semoga ini menjadi awal yang baik.
ReplyDeleteMungkin dengan blog ini bisa juga memberi info kepada orang lain khususnya orang kebun (itupun kalo ada fasilitas internetnya, bisa manfaatin Telkomselflash.... ikut promosiin produk Telkomsel nih).
semoga akan selalu ada catatan-catatan baru dari "seorang pekebun" lain yang bisa disharing bersama.
Chayo !
@ Trims Ning Windy atas kunjungannya. Kalo ada info tentang tekpol di kebun lain tolong saya dikabari, nti kita post di blog ini
Semoga akan ada modifikasi-modifikasi lain yang menghasilkan nilai tambah.
ReplyDeleteKalau boleh tahu Babjarsari itu daerah mana om? makasih an salam kenal
ReplyDelete@ Salam kenal juga bang anton, Banjarsari di daerah Jember
selamat blok newnya pak....
ReplyDeletepekebun yang lain nyusul....
Kami sedang membuat blower hisap (menghisap udara) dengan Diameter Impeller / blade = 100 Cm mohon saran bentuk ideal impeller dan arah putarnyanya bagaimana? supaya memperoleh daya hisap yang maksimal
ReplyDelete@asep : mohon maaf saya tidak bisa memberikan info hal teknik karena latar belakang saya pertanian. Hal tentang teknik yang saya ketahui hanya sebatas alat mekanisasi pertanian secara umum........
ReplyDeleteSy tertarik membaca artikel dryer kakao dr bapak. Mohon info apakah dryer itu unt dijual? Kalo sy ingin memesan mesin pengering kakao kemana? Trims seblmnya.....
ReplyDeleteMohon maaf kebun kami membuat untuk kepentingan sendiri.
ReplyDeleteCoba kontak dgn Puslit Kopi dan Kakao Jember (0331) 757130-132 (cp Ir. Sri Mulato) karena disana mnyediakan cocoa dryer skala kecil untuk petani rakyat.
Mudah2an info ini bisa membantu...
Apa bisa Kebun Banjarsari Jember menerima Kunjungan Lapang? mohon info.
ReplyDeleteKami tertarik dengan perkebunan banjarsari, apakah bisa kami mendapat info tentang alamat lengkap dan nomor telepon kantor atau contact person yang bisa kami hubungi? terima kasih.
ReplyDeleteUntuk kunjungan lapang silahkan kontak di nomor (0331) 3660332 atau 711690. Banyak mahasiswa yang pernah field trip di Banjarsari........
ReplyDeletemaaf bisa minta gambar detailnya pak?
ReplyDelete@marco : kebetulan saya sudah mutasi dari kebun Banjarsari sejak 2009. Coba kontak kebun Banjarsari di no 0331 3660332
ReplyDelete