28 November 2012

Bertemu Hantu...

Bekerja di perkebunan karyawannya diberi fasilitas menempati rumah dinas yang ada di lingkungan perkebunan. Rumah dinas tersebut kebanyakan merupakan bangunan peninggalan Belanda. Rumah karyawan pimpinan biasanya ukurannya besar dan luas.

Pada saat dinas di kebun Klatakan Jember, aku menempati rumah dinas yang sangat besar. Halaman rumah hampir 0,5 Ha dengan ukuran rumah tipe 300 m2. Kamar tidurnya ada 3 dengan ukuran 5,5 x 6,5 m.

Rumah itu terlalu luas untuk aku yang menempati rumah itu sendiri. Kalau tidur kadang-kadang merinding ketakutan karena kamar seluas rumah tipe 36 hanya ditempati sendiri.

Rumah Klatakan


Sudah banyak cerita bahwa bangunan Belanda selalu ada cerita-cerita tentang misteri. Kalau malam terdengar bunyi orang jalan atau glodak-glodak di kamar sebelah itu sudah biasa. Hanya saja aku belum pernah bertemu langsung dengan ''penunggu rumah'' tersebut.

Suatu malam selesai sholat maghrib aku mendengar suara anak kecil dengan seorang wanita di kamar sebelah. Aku agak kaget juga karena di kamar sebelah selama ini kosong, hanya ditempati kotak kotak barang. Suara itu kedengaran agak aneh karena nadanya tidak seperti suara orang biasa, tetapi agak cempreng...

Walaupun agak takut aku beranikan diri untuk melihat apa yang ada di kamar sebelah. Di kamar itu selama ini hanya ada lampu penerangan 5 W agar tidak ''singup''. Setelah aku buka kamar ternyata di dalam ada seorang anak kecil berkepala gundul seperti tuyul dengan seorang wanita yang wajahnya tertutup rambutnya yang panjang.

Kaget sekali aku saat itu karena baru pertama kali melihat penampakan memedi. Segera aku baca ayat Kursi, tetapi tuyul tersebut dengan ibunya tidak menghilang. Bahkan tuyul itu melotot dengan terus mengayunkan tangannya menunjuk aku dengan telunjuknya.

Kakiku saat itu gemetaran tidak bisa untuk berlari. Mulutku terasa terkunci tidak bisa untuk teriak. Rasa takut sudah mencapai puncaknya. Sementara itu si tuyul terus mengayunkan tangannya sambil menunjuk aku dengan jari telunjuknya.

Karena sudah pasrah, pada saat si tuyul mengayunkan tangannya sambil menunjuk aku dengan telunjuknya, aku segera membalas dengan mengayunkan tangan menunjukkan jari jempolku.

Ternyata setelah saya menunjukkan jempol, si tuyul menangis dan mengajak ibunya pergi. Alhamdulillah.... saat itu aku terasa sangat lega sekali.

Ternyata si tuyul kalah dengan aku, karena dia pake TELUNJUK sedangkan aku membalas pake JEMPOL....

(saran kalo ketemu setan kemudian dia :
-menunjuk dg telunjuk, balas dg jempol,
-menunjuk dg jempol, balas dg kelingking,
-menunjuk dg kelingking, balas dg telunjuk)



SILAHKAN MEMBACA ARTIKEL LAINNYA...

No comments:

Post a Comment