Berkenalan dengan Stem Cell...

Sudah 2 tahun pasca operasi belum membuat saya mampu berjalan tanpa bantuan kruk.  Dokter perusahaan merekomendasikan supaya saya konsul pengobatan dengan stem cell.  Menurut dokter perusahaan memang pengobatan stem cell masih baru dikembangkan di Indonesia, tetapi akan berkembang menjadi alternatif pengobatan di masa depan.

Setelah mencari banyak info di RS dr.Soetomo Surabaya, akhirnya saya diberi no HP Dr. dr. Purwati, spPD. Saat saya telepon, ternyata diterima paramedis yang mengatakan bahwa dokter ini sedang melakukan operasi.  Saya sempat kaget juga kok dokter spesialis penyakit dalam melakukan operasi.  Ternyata setelah beberapa lama kemudian saya konfirmasi ke dokternya langsung, dokter sedang melakukan aplikasi stem cell di ruang operasi.

Konsul langsungpun bisa terlaksana pada tanggal 22 September 2014 di RS Mitra Keluarga Waru. Saat itu dokter saya sodori rangkuman rekam medis lab dan diagnosis dokter yang pernah saya datangi sejak Agustus 2009 sampai dengan September 2014.  Dokter sempat kaget dan tersenyum lihat rangkuman rekam medis saya setebal 85 lembar itu. Setelah membaca rangkuman rekam medis, dokterpun membuat surat pengantar MRI dan pemerikasaan lab. Saya baca banyak sekali yang harus diperiksa.

Seminggu kemudian saya konsul kembali ke dr. Purwati.  Hasil lab sebagian besar masih dalam kisaran nilai normal. Hasil yang kurang dari nilai normal adalah Calsium dan Phosphor. Lha yang lebih tinggi dari nilai normal adalah Kolesterol total (229 dari standar 200) dan LDL (148 dari standar <100). Hasil lainnya adalah Anti dsDNA negatif, Anti CMV IgG positif, Anti CNV IgM negatif, RF negatif, ANA (IF) positif, dan HIV negatif. Wah harus diet makanan kolesterol nih…

Hasil kesimpulan foto MRI adalah Post PLIF (+) di L3-L4-L5-S1 dengan adjacent artifact (+), HNP (-), L4-5 L5-S1 Tak tampak disc herniation, Central canal stenosis (-) di level ini, Over all tak tampak significant central canal stenosis ataupun foramina stenosis.

Dari hasil diskusi dengan dokter, diagnosa dokter adalah Spondiloatropathy. Penyebabnya adanya autoimun yang selalu menghancurkan sel regenerasi tulang dan otot saya.  Penyebab autoimun ini lebih banyak karena faktor genetik.  Pada aplikasi stem cell  ini akan diberikan sel yang bisa mengendalikan autoimun agar mengenali sel regenerasi tulang dan otot sebagai kawan, supaya tidak dikenali sebagai lawan yang selalu harus dihancurkan. Setelah autoimun terkendali, baru akan diaplikasikan sel yang mempercepat pemulihan tulang dan otot.

Program aplikasi stem cell untuk saya sebanyak 9 kali, terdiri 3 sesi dengan masing masing sesi 3 kali aplikasi. Pada sesi pertama selama 3 kali aplikasi fungsinya untuk mengendalikan autoimun, sedangkan sisanya untuk penyembuhan osteoporosisnya.

Pengambilan sel dari sumsum tulang belakang dan darah tepi saya sendiri.  Pembiakan sel yang dipilih dilakukan di lab stem cell di RS dr.Soetomo Surabaya. Rencana pengambilan sumsum tulang belakang pada tanggal 2 Oktober 2014.

Saat saya tanya berapa besar biaya setiap aplikasi, dokter menjawab sekitar 40 jutaan. Biaya besar karena masih mahalnya biaya riset dan pengembangan sel.

Saya bersyukur sekali perusahaan masih mau menanggung semua biaya pengobatan saya.  Kalau harus bayar sendiri, jual rumahpun masih tidak nututi.

Kalau penyebabnya faktor genetik, berarti ada gen resesif dari leluhur saya yang baru muncul pada diri saya saat ini.  Biasanya bila ada pemberian dari leluhur adalah ilmu linuwuh yang membuat sakti, tapi saya diberi gen resesif yang saat ini membuat sakit.

Ya dinikmati dan disyukuri saja, toh setiap orang mesti punya masalah yang berbeda beda…

SILAHKAN MEMBACA ARTIKEL LAINNYA...