29 March 2009

Deskripsi Klon Kakao Mulia/Edel (bagian 1)...

Kakao mulia (edel) atau dengan istilah lain ” Java Cocoa A Light Breaking” mempunyai beberapa klon yang banyak ditanam di PTPN XII. Untuk mengetahui berbagai macam klon kakao mulia (edel), dengan ini saya ketikkan Deskripsi Klon Kakao Mulia DR1,DR2, DR38 dan DRC16 terbitan Pusat Penelitian Kopi Kakao tahun 1993 dengan beberapa editan.

Candera yang ditulis bukan merupakan tolok ukur yang pasti, akan tetapi hanya sebagai patokan secara garis besar. Pencanderaan klon kakao untuk keperluan praktis biasanya hanya didasarkan pada sifat morfologis. Mengingat sifat morfologis sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat lingkungan, maka perlu dipertimbangkan kondisi lingkungan tempat tanaman berada.

Ingin tahu kelanjutannya…….



1. KLON DR1

ASAL
Hasil silangan antara kakao jenis Criolo dengan Forastero yang berasal dari kebun Djatirunggo, Jawa Tengah, Indonesia. Seleksi dilakukan mulai tahun1912 oleh Dr. C.J.J van Hall.

HABITUS
Habitus tanaman besar, tumbuhnya meninggi dan melebar, tajuk tanaman kompak. Daun muda warna dominan merah dan buah merata tumbuh dibatang serta cabang.

BATANG DAN CABANG
Warna batang coklat tua kehitaman, alur pada kulit batang utama teratur dan rapi, sedangkan alur pada cabang kurang tegas. Permukaan batang utama kasar, alurnya berwarna agak keputihan.
Dari hasil okulasi, percabangan utama (jorget) yang dihasilkan rata-rata ketinggiannya 90-110 cm dari atas tanah, jumlah cabang utama bekisar 4-5 buah. Cabang primer merata, arah tumbuh cabang primer sekitar 45 derajat. Permukaan cabang primer beralur sedang dan berbintik-bintik. Warna permukaan cabang yang terkena sinar matahari coklat tua, sedang bagian yang tidak terkena sinar coklat cerah.
Cabang sekunder arah tumbuhnya agak tegak , cabang primer warnanya hampir sama dengan cabang sekunder. Permukaan cabang sekunder agak halus dan kurang tegas alurnya, jarak antar ketiak daun dewasa rata-rata 3,2 cm.
Ranting (cabang tersier) berwarna coklat muda mendekati kehijauan, alurnya jelas. Cincin batas flush tegas dan panjang antar cincin rata-rata 10,3 cm, jumlah daun antar cincin 4-5, jarak antar daun rata-rata 3,75 cm.

DAUN
Bentuk daun ujungnya runcing, ada penyempitan pada pangkalnya (bottle neck) warna daun hijau tua tegas, sedangkan daun muda merah. Daun muda ditumbuhi bulu yang berwarna merah.
Permukaan daun baik muda maupun tua nampak mengkilat dan bergelombang halus. Pada tangkai daun muda ditumbuhi bulu yang berwarna merah, panjang tangkai daun berkisar 2-3 cm. Lebar daun 8-12 cm dan panjang daun 18-22 cm, bekas duduk daun tegas.

daun-dr-1_resize

BUNGA

Letak dan sebaran bunga pada batang dan cabang merata. Kuncup bunga warna merah, tangkai berwarna merah dan bagian bawahnya agak kekuningan, panjang tangkai bunga rata-rata 1,1 cm. Bunga mekar berdiameter 1,2 cm dan tinggi mahkota bunga ± 0,8 cm. Kelopak bunga bagian atas dan bawahnya agak kemerahan. Bunga memiliki 5 benang sari palsu (staminodia) berwarna merah kehitaman, tumbuh membuka tetapi pada ujungnya agak menutup.

bunga-dr1_resize

BUAH
Buah muda (pentil) berwarna merah agak mengkilat,ujung pentil runcing, pangkal pentil tumpul. Buah memiliki 10 alur berwarna putih kehijauan sedang warna punggungnya merah, terdapat penyempitan yang jelas pada buah dan ujung buah runcing. Buah masak berwarna merah jingga yang dimulai dari alurnya. Ketebalan kulit pada alur terdalam ± 1cm dan ketebalan kulit pada punggungnya 1-3 cm, kulit keras. Warna pulp putih dengan ketebalan pulp sedang. Jumlah biji pada irisan melintang ada 5 biji, ada rongga teratur. Sifat pembuahan tidak dapat membuahi sendiri (self incompatible).

buah-dr1_resize1
BIJI
Warna kulit biji basah coklat kekuningan dengan alur pada kulit biji tegas, jumlah alur pada kulit biji rata-rata 15,4. Jumlah biji per buah 30-35. Berat biji basah tanpa pulp rata-rata 2,54 gram. Warna kotiledon biji dominan putih tetapi tardapat beberapa biji ungu muda. Biji kering berbentuk elips warna coklat cerah, berat 1 biji kering ± 1,3 gram, kadar lemak berkisar 50% dan kadar kulit ari <10%.

bersambung...

SILAHKAN MEMBACA ARTIKEL LAINNYA...

7 comments:

  1. Jadi me-refresh masa-masa di kedaton dulu.
    Konon kabarnya Bagian Mbadean (baca : Kedaton) dulu terkenal dengan edel yang bener-bener edel.
    Btw, denger-denger kakao lagi jadi primadona lho Bapak he harga bagus stock barang pas lagi g banyak ;p
    sayang banget ya he he

    ReplyDelete
  2. bang, daun flush sudah bisa berfotosintesis atau belum?

    ReplyDelete
  3. Sayang sekali, lanjutan karangan No.2/No.3 dan No.4 tidak dapat dibuka.Aapa dapat diulas kembali?

    ReplyDelete
  4. @susanto : saya buka halaman selanjutnya kok bisa ya..... Kalau ingin kontak lebih lanjut ttg kunjungan ke kebun kakao bisa via sms. Tks

    ReplyDelete
  5. Badean dulu emang Top....edelnya murni. saat ini Kedaton & Badean akan kembali ke komoditi Kakao Edel. smoga kedepan bakal Top lagi.

    ReplyDelete
  6. wah agan2 yang terhormat ini pernah dinas di kebun kedaton ternyata.
    bisa minta teorinya lebih jelas tentang kakao edel gan....
    kirim via email sekian dan terima kasih

    ReplyDelete
  7. Papa saya, Toekiran Partono, dinas terakhir di Sumbergesing, Kalibakar. Berhubung sbgesing sudah dibabat massa, sulit mencari DR1. Apakah ada tempat mencari bibitnya? Saya sendiri tanam DR2 dan sudah berbuah walau cuman 1tanaman.

    ReplyDelete