3. KLON DR 38
ASAL
Hasil silangan antara kakao jenis Criolo dengan Forastero yang berasal dari kebun Djatirunggo, Jawa Tengah, Indonesia. Seleksi dilakukan mulai tahun1916 oleh Dr. C.J.J van Hall dan Mac Gillavry.
HABITUS
Habitus tanaman sedang, tumbuhnya agak pendek melebar dan kekar, tajuk tanaman cenderung seperti kerucut tidak beraturan.
BATANG DAN CABANG
Batang berwarnacoklat kehitaman, kasar dan terdapat alur yang tegas. Cabang primer pertumbuhannya tegak. Cabang sekunder berwarna coklat tua, bagian ujung coklat kehijauan. Ranting-ranting beralur tegas dan berwarna kehijauan.
DAUN
Bentuk agak runcing dan permukaan kasar. Warna daun hijau tua, daun muda merah tua dan berbulu lebat, tulang daun jelas berwarna hijau muda. Lebar daun 8-14 cm dan panjang daun 19-20 cm. Pada tangkai daun kebanyakan seperti pecah, bekas duduk daun tegas.

BUNGA
Letak dan sebaran bunga pada batang dan cabang merata. Kuncup bunga berwarna merah tua, tangkai bunga berwarna merah, dibagian pangkal kadang-kadang berwarna kuning keputihan. Arah pertumbuhannya melengkung ke bawah. Kelopak dan mahkota bunga berwarna merah. Bunga memiliki 5 buah staminodia yang tumbuhnya membuka ke atas, warnanya merah muda sedangkan bagian ujungnya berwarna keputihan dan berbulu.

BUAH
Buah muda berwarna merah tua mengkilat, ujung buah runcing dan bergelombang, buah masak berwarna merah jingga. Ketebalan kulit pada alur terdalam 0,9 cm dan pada bagian pungungnya 1-2,4 cm. Warna pulp putih kekuningan, susunan biji simetris, jumlah biji pada irisan melintang 5 buah. Sifat pembuahan menyerbuk sendiri (self compatible).

BIJI
Warna kulit biji basah coklat kekuningan. Bentuk biji elips, jumlah biji tiap tongkol ± 31 butir, berat biji basah tanpa pulp ± 2,38 gram. Pada bagian dalam kotiledon bijinya yang dominan putih beberapa diantaranya mempunyai binti hitam (nekrosis). Biji kering berwarna coklat cerah, berat per biji kering rata-rata 1,2 gram, kadar lemak berkisar 50% dan presentase kulit ari kurang lebih 10%.
bersambung ...
bagus infonya
ReplyDelete