Pengambilan sel pada tanggal 16 Pebruari 2015 di Graha Amerta RSDr. Soetomo Surabaya. Ternyata pada hari itu ada 5 orang yang akan diambil selnya. Ada yang pasien sakit Parkinson dari Bandung, ada yang sakit stroke dari Surabaya dan ada juga yang sakit jantung dari Papua. Saya kebagian giliran yang ke-5. Maklum datangnya dari Jember terlambat, agak siang baru sampai di Surabaya. Untung dokternya masih mau menunggu.
Setelah ganti baju khusus OK, sayapun dibawa masuk ke ruang OK. Di ruang OK sudah ada dr. Beta yang akan mengambil bahan stem cell saya. Dr. Beta memperkenalkan dirinya bahwa dia yang akan mengambil bahan stem cell sesuai pesan dr. Purwati.
Saya bertanya bagaimana proses pengambilan selnya. Menurut dr. Beta, lemak di lapisan bawah perut saya akan diambil ukuran 3x2x1 cm sebagai bahan sel. Supaya tidak terasa sakit akan dilakukan anaestesi lokal. Sayatan di perut sepanjang 4-5 cm.
Eksekusi suntikan anestesi lokal dilakukan. Setelah lebih kurang 2 menit sayatan di perutpun dimulai. Ternyata setelah sayatan agak dalam, terasa sakit sekali di perut saya. Dokter menambah dosis obat anastesi lokal.
Setelah dioprek beberapa lama akhirnya ditunjukkan ke saya lemak bawah perut yang sudah diiris tersebut. Sayangnya di ruang OK saya tidak boleh bawa kamera. Sehingga saya tidak bisa memfoto bahan sel tersebut.
Foto bahan stem cell yang telah dimasukkan ke tempat penyimpanan sementara sebelum dibawa ke bank jaringan kayak gini ini. Saya minta tolong mbak Dewi, asisten dr. Purwati di bank jaringan untuk memfotokannya.

Kalau foto bekas ukiran dr. Beta di perut saya kayak gini ini

Kalau lemak bahan stem cell yang diambil kira-kira kayak ini (foto yang saya ambil di mbah gugel)...

Saya sampaikan ke dr. Beta kalau lemak di perut saya yang njemblung itu sekalian bisa diambil semua saja biar perut saya jadi rata. “Beda lemaknya pak” kata dr. Beta sambil ketawa.
Jadi kalau mau terapi stem cell harus dibelek perutnya dulu ya pak? serem juga ya :(
ReplyDelete