Setelah menyelami beberapa lama akhirnya aku menyadari mengapa aturan itu ada. Intinya agar karyawan bisa disiplin dan menjaga keselamatan kerja.
Pada suatu hari di tahun 2000, aku bermaksud ingin ijin cuti. Sesuai aturan aku harus menulis surat permohonan cuti kepada pimpinan.
Pada hari yang bersamaan aku harus menghadiri undangan kondangan tokoh masyarakat di desa. Sesuai kebiasaan duit sumbangan aku masukkan ke dalam amplop.

Surat ijin cuti yang telah aku buat tadi kemudian dikirim ke kantor pimpinan lewat kurir. Akupun kemudian langsung berangkat ke kondangan.
Dua hari setelah aku cuti, aku dipanggil pimpinan. Aku ditegur karena meninggalkan tempat tanpa ijin. Tanpa rasa bersalah aku membela diri bahwa sudah mengajukan surat ijin cuti 3 hari sebelumnya.
Pimpinan kemudian mengeluarkan amplop. ''Apa ini surat ijinmu? Yang ada hanya uang Rp. 20.000'-'' kata pimpinanku.
Aku kaget sekali. Malu rasanya diriku ini.
Ternyata aku memberi sumbangan kondangan dengan amplop berisi SURAT IJIN CUTI......
No comments:
Post a Comment